Maurinho Kecam Permohonan Banding Ribery

Jumat, 14/5/2010

Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, mengecam tindakan Bayern Muenchen mengajukan banding sanksi skorsing tiga pertandingan yang dijatuhkan UEFA kepada gelandang Franck Ribery. Menurutnya, Bayern harus menerima keputusan itu, sama seperti Inter.

Skorsing tiga pertandingan Eropa diberikan kepada Ribery kartu merah yang diterimanya akibat mengganjal penyerang Lyon, Lisandro Lopez, pada leg pertama semifinal Liga Champions, 21 April lalu. Dengan begitu, Ribery dipastikan absen di partai final, melawan Inter, di Santiago bernabeu, 22 Mei mendatang.

Mengingat Ribery merupakan pemain andalan, Bayern mencoba membuat UEFA meringankan sanksi tersebut menjadi satu pertandingan saja dan dengan begitu, Ribery bisa bermain melawan Inter.

UEFA menolak banding mereka. Namun, Bayern tak putus akal dan mencoba mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS). Sejauh ini, belum ada keputusan dari CAS.

Menurut Mourinho, Bayern seharusnya menerima sanksi tersebut dan fokus menyiapkan diri melawan Inter tanpa Ribery, sama seperti Inter bersiap melawan Bayern tanpa Thiago Motta. Motta diusir dari lapangan pada leg kedua babak semifinal melawan Barcelona, 28 April lalu, karena menyikut Sergi Busquets.

"Ini adalah situasi aneh dan setiap orang tahu bahwa Ribery diusir. Kenapa mereka harus protes? Kami sendiri menerima kenyataan Thiago Motta dikeluarkan saat melawan Barcelona," ungkap Mourinho.

Lebih jauh, Mourinho mengatakan, Inter Milan lebih berhak mengajukan banding karena sementara Ribery menerima kartu merah tanpa peringatan, Motta diusir setelah menerima kartu kuning kedua. Selain itu, dari tayangan ulang, penyikutan Motta kepada Busquets terjadi karena reaksi Busquets yang berlebihan.

"Saya tak mengatakan bahwa itu kesalahan wasit. Namun, sering terjadi bahwa ofisial tertipu oleh para pemain, seperti (dalam kasus Busquets). Kami tak mengajukan banding dan menerima peraturan olahraga dan saya tak mengerti sikap Bayern," tandasnya.

Sumber : Kompas.com

Related Post